PRAKTIS SPM 2015 - LATIHAN PROSA MODEN - CERPEN IDOLA

PRAKTIS SPM 2015 - LATIHAN PROSA MODEN - CERPEN IDOLA

Baca petikan cerpen di bawah dengan teliti, kemudian jawab soalan berikutnya dengan menggunakan ayat anda sendiri.
    "Misalkan saja saudara minat memancing atau menangkap ikan. Apakah kerana minat itu saudara harus menjadi nelayan? Bukankah saudara tetap sebagai penjaga panggung? Begitulah juga saya yang minat menjadi hero. Apakah kerana minat itu saya mesti menjadi hero? Tentu tidak, bukan? Saya akan tetap bernama pelakon."

    "Kenyataan saudara itu memeningkan saya."

   "Tidak, saudara. Sebenarnya terlalu mudah untuk saudara memahami kata-kata saya itu."

   "Bagaimana?"

   "Saudara berhentilah memuji saya. Sau ... saudara pujilah diri saudara sendiri," sambut si hero sambil menancapkan sorot matanya kemas-kemas ke wajah si penjaga panggung.

   Si penjaga panggung melongo, terkelip-kelip matanya menatap renungan si hero yang tidak terdaya ditafsirkannya itu.

   "Saudara, kita selalu lupa pada kenyataan yang membeliti hidup kita sebenarnya. Kita lebih terkesima akan sesuatu yang pada lahirnya tampak cemerlang dan cerlang sinarnya, walhal di sebaliknya tidak lebih daripada seberkas sampah yang hanya layak digilai lalat dan gagak, saudara."

   Si penjaga panggung terus melongo.
  

   "Saudara, bukankah hidup ini bagai sandiwara?"

   Si penjaga panggung mengangguk-angguk lesu.

(Dipetik daripada "Idola" dalam antologi Dirgahayu Bahasaku)

i.    Apakah maksud kenyataan yang membeliti? [2 markah]

ii.   Pada pendapat anda, apakah usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh golongan artis supaya lebih dihormati oleh masyarakat? [3 markah]

iiii.  Huraikan satu latar masyarakat dalam petikan di atas dan satu latar masyarakat dalam keseluruhan cerpen. [4 markah]